Jumat, 03 Desember 2010

Tips Sukses Ujian

Dalam setiap ujian, entah ujian semester, mid semester ataupun UAN, pasti setiap orang ingin sukses. Termasuk kita, saya dan Anda. Tapi tidak setiap orang bersedia membayar harganya. Tidak setiap orang yang ingin sukses tersebut tahu caranya. OK well, sekarang mari kita bahas bagaimana agar kita sebagai pelajar bisa sukses dalam setiap ujian yang kita jalani.
Kuncinya adalah, setiap hal butuh persiapan. Dan berdasarkan pengalaman saya, hal inilah yang berperan sangat besar dalam kesuksesan ujian. Jadi, tipsnya untuk berhasil dalam ujian apapun adalah, bersiap-siaplah. Jadikan setiap hari sebagai persiapan. So, Anda perlu tahu kapan Anda menghadapi ujian, untuk kemudian menyusun rencana sukses Anda. Kalau bisa, ketahui tanggalnya dengan tepat. Tanyakan kepada Waka urusan Kurikulum di sekolah atau guru BK Anda. Ketepatan menentukan kemenangan.

Setelah itu, mari kita tarik dari masa depan ke masa sekarang. Dari saat ujian itu dilaksanakan hingga di saat Anda berada sekarang, Anda punya waktu berapa banyak? Catat itu. Lalu hitung dengan berapa banyak pelajaran yang Anda ingin sukses dengannya. Tempatkan hanya beberapa sebagai prioritas. Jangan menginginkan semua pelajaran mendapatkan 100. Pilih beberapa saja yang Anda benar-benar berminat (menyukainya) dan kemampuan Anda cukup baik disana. Saya lemah dalam matematika, oleh karena itu saya menargetkan pelajaran selain matematika, fisika dan kimia (ya seperti Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Biologi, Agama, Sejarah dsb.) untuk mendapat nilai maksimal. Apa itu tidak terlalu banyak? Tidak. Kebetulan di kelas IPA, porsi pelajaran selain IPA cukup sedikit, jadi perhatian saya cukup untuk pelajaran-pelajaran itu.
Lalu untuk pelajaran matematikanya gimana? Apa saya mengabaikannya? Tidak… Tapi saya menargetkan untuk ‘cukup dapatkan nilai sedikit di atas standar’. Kebetulan standar di sekolah saya sudah cukup tinggi, rata-rata >70. Jadi mendapat nilai sedikit lebih tinggi dari itu pada pelajaran-pelajaran yang bukan core competence saya, saya rasa cukup masuk akal dan memuaskan.
Kembali ke persiapan kita tadi. Sekarang Anda sudah tahu berapa waktu yang Anda punyai untuk persiapan. Maka langkah selanjutnya adalah susunlah rencana strategis Anda untuk menang. Susunlah jadwal kegiatan selama masa itu. Dan mulailah bergerak sekarang. Tidak ada waktu untuk menunggu. Tidak perlu pusing menyusun rencana sampai sempurna, karena yang akan membuatnya sempurna adalah action kita setelahnya.
Jalani hari-hari persiapan Anda ini dengan sebaik-baiknya. Terima pelajaran di kelas dengan lebih baik, karena dengan begitu, Anda akan punya lebih banyak waktu untuk belajar di rumah (karena Anda tidak perlu mengulang pelajaran di kelas). Nikmati semua proses tadi, tidak usah merasa tertekan atau terburu-buru. Jaga fokus Anda, itu yang penting.
Bagaian terpenting sudah Anda ketahui. Masih ada bagian yang lain? Ya, tentu. Jangan lupakan Yang Di Atas. Iringi persiapan Anda dengan memohon. Jadikanlah Beliau satu-satunya tumpuan Anda. Mengeluhlah, dan berharaplah hanya kepadaNya. Karena di saat usaha kita sudah tidak mampu lagi, hanya Tuhanlah yang bisa membuat kita tetap berhasil.
Selain berdoa, juga jaga kondisi fisik dan mental Anda agar tetap segar. Tidak perlu terlalu memaksa diri. Tidak perlu belajar sampai jam 2 malam, tidur 3 jam, lalu ujian. Olahraga yang cukup. Hiburan yang cukup. Usahakan semuanya tetap seimbang, sesuai porsinya.
Sekarang Anda sudah sangat kuat. Dengan usaha-usaha dan doa Anda, Anda didukung Tuhan. Apalagi yang bisa mengalahkan Anda?
Oleh karena itu, yakinlah. Hargai usaha Anda selama berbulan-bulan itu dengan tidak mencontek, ngerepek (contek buku), atau SMS teman. Itu bukan cara-cara remaja keren mendapatkan prestasi, kawan! Kita sudah bersiap, dan kita juga sudah berdoa dengan tulus. Oleh karena itu, yakinlah. Kita punya kekuatan besar untuk mengerjakan semuanya sendiri!

Minggu, 09 Mei 2010

Pentingnya Kontrol Diri

Perubahan-perubahan sosial yang cepat (rapid sosial change) sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi telah mempengaruhi perilaku, nilai-nilai moral, etika, dan gaya hidup (value sistem and way of life).

Keberadaan hawa nafsu disamping memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, juga dapat melahirkan madlarat (ketidaknyamanan, atau kekacauan dalam kehidupan, baik personal maupun sosial). Kondisi ini terjadi apabila hawa nafsu tidak dikendalikan atau dikontrol, karena memang sifat yang melekat pada hawa nafsu adalah mendorong (memprovokasi) manusia kepada keburukan atau kejahatan (dalam Psikologi Belajar Agama, 2003).

Menurut Fachrurozi (dalam Jawa Pos, 2004) kegilaan masyarakat saat ini adalah personifikasi atas kegilaan yang dialami sebagai implikasi dari modernitas, bahwa modernitas, disamping melahirkan kemajuan dalam berbagai aspek (teknologi informasi, ekonomi, politik, sosial, dan budaya), ternyata juga melahirkan kegilaan atau gangguan kejiwaan. Diharapkan setiap individu mampu mengontrol diri terhadap setiap perubahan yang terjadi.

Tindakan-tindakan tidak terkontrol sering dikaitkan dengan remaja, karena seringkali bentuk perkelahian dilakukan oleh para remaja, sehingga perkelahian antar remaja sudah menjadi fenomena yang biasa di masyarakat luas terutama di kota-kota besar, perkelahian ini biasanya dipicu oleh masalah-masalah yang sepele, seperti bersenggolan di jalan, atau saling pandang yang ditafsirkan sebagai bentuk menantang, dan biasanya berakhir dengan perkelahian, perkelahian antar remaja pada awalnya hanya melibatkan dua individu kemudian berkembang menjadi perkelahian antar kelompok.

Menurut Lewin (dalam Winarno, 2003) kondisi tersebut dikarenakan dalam kelompok terdapat sifat interdependen antar anggota dan kondisi seperti itu berpeluang menjadi konflik SARA, dikarenakan Indonesia terdiri berbagai macam suku, agama, ras, yang berbeda-beda, sehingga individu akan merasa cemas, tidak aman, dan mudah tersulut emosi bila kontrol diri individu kurang. Oleh karena itu, kontrol diri diperlukan untuk mengontrol emosi yamg berasal dari dalam dan luar individu sebagai bentuk sosialisasi yang wajar.

Menurut Drever, kontrol diri adalah kontrol atau pengendalian yang dijalankan oleh individu terhadap perasaan-perasaan, gerakan-gerakan hati, tindakan-tindakan sendiri, sedangkan Goleman (dalam Sarah, 1998) mengartikan bahwa kontrol diri sebagai kemampuan untuk menyesuaikan dan mengendalikan dengan pola sesuai dengan usia. Bander (dalam Sarah, 1998) menyatakan bahwa kontrol diri merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan tindakan yang ditandai dengan kemampuan dalam merencanakan hidup, maupun frustasi-frustasi dan mampu menahan ledakan emosi. Masa-masa remaja ditandai dengan emosi yang mudah meletup atau cenderung untuk tidak dapat mengkontrol dirinya sendiri, akan tetapi tidak semua remaja mudah tersulut emosinya atau tidak mampu untuk mengkontrol dirinya, pada remaja tertentu juga sudah matang dalam artian mampu mengkontrol setiap tindakan yang dilakukannya.

Rabu, 14 April 2010

dampak facebook terhadap anak



KEMAJUAN teknologi informasi sangat pesat. Teknologi informasi mengubah gaya hidup masyarakat. Masyarakat
seolah sangat tergantung pada fungsi teknologi informasi dalam segala aspek kehidupannya.
Fungsi teknologi informasi ibarat pisau bermata dua. Ada manfaat positifnya. Ada pula dampak negatifnya. Namun,
manfaat maupun dampak negatif yang kelak muncul tentu bergantung pada niat dan perilaku tiap orang yang
menggunakan produk teknologi komunikasi modern itu.
Internet menjadi salah satu jenis teknologi informasi yang fenomenal belakangan ini. Tukar informasi dan jalinan
komunikasi ke segala penjuru makin mudah. Penggunanya pun hampir tak mengenal batas usia. Ada anak-anak,
remaja, bahkan orang dewasa.
Facebook menjadi salah satu layanan internet yang sedang populer. Biro jasa yang membuka layanan ini tersebar di
berbagai tempat, terutama di daerah perkotaan. Penggunanya bukan hanya orang dewasa. Anak dan remaja juga
tampak memanfaatkan fasilitas ini.
Layanan serupa juga ada di lingkungan keluarga. Saat ini, internet dapat diakses pula kalangan anggota keluarga di
rumah. Ini terutama bagi mereka yang memiliki fasilitas teknologi khusus untuk mengakses layanan ini. Bahkan,
konsumen pengguna telepon seluler pun dapat menggunakan fasilitas internet tersebut sepanjang tersedia perangkat
untuk mengaksesnya.
Itu otomatis membuat para pengguna jasa layanan internet pun dapat mengakses komunikasi dan tukar informasi
melalui facebook. Ada banyak manfaat positif yang dirasakan para penggunanya. Ada yang beruntung dapat
memperluas jaringan bisnisnya, ada yang memanfaatkan untuk menambah jaringan pertemanan, ada yang
menggunakannya untuk mempererat persahabatan, termasuk tukar-menukar infromasi.
Namun, facebook pun dapat menjadi salah satu sarana komunikasi modern yang berpotensi mengancam pergaulan
anak dan remaja. Peristiwa terbongkarnya skandal perdagangan perempuan anak di sebuah daerah baru-baru ini
menjadi salah satu contohnya. Kalangan media massa mengungkapkan itu berawal dari komunikasi korban dengan
seseorang yang baru dikenalnya melalui facebook. Rupanya, belakangan baru diketahui orang asing tersebut ternyata
sindikat perdagangan anak dan remaja.
Itu bukti penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mengakibatkan munculnya ekses negatif.
Ekses ini dapat menjadikan anak dan remaja sebagai korban penculikan oleh sindikat perdagangan manusia yang
marak belakangan ini.
Fase perkembangan anak rentan terhadap ekses negatif internet ini. Mereka memasuki fase perkembangan pueral.
Sejalan dengan perkembangan fungsi jasmani, perkembangan intelektualnya berlangsung sangat intensif. Mereka
biasanya memiliki minat yang tinggi terhadap pengetahuan dan pengalaman baru.
Anak dan remaja otomatis memerlukan perlindungan mental, fisik, sosial, ekonomi dari ekses negatif internet, termasuk
pengawasan terhadap penggunaan facebook. Perlindungan ini harus dilakukan kalangan keluarga, sekolah, masyarakat,
maupun pemerintah.
Hak anak sudah dilindungi hukum. Ini tertuang melalui spirit Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak. UU ini menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi. Hak anak tersebut merupakan bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi,
dan dipenuhi keluarga, masyarakat, serta pemerintah dan negara. Spirit UU tersebut harus diterjemahkan secara konkret
dalam kehdiupan sehari-hari. Keluarga harus senantiasa mengawasi anak mereka saat memanfaatkan layanan internet.
Pengawasan dapat dilakukan melalui komunikasi secara terbuka dengan si anak. Ini terutama dimaksudkan agar
orangtua dapat memantau pergaulan anaknya. Orangtua harus mengetahui orang-orang di sekitar si anak yang kerap
menjadi sahabatnya dalam ber-facebook.
Pengawasan orangtua itu pun dimaksudkan untuk mencegah sang anak menjadi korban kekerasan, terutama
perdagangan manusia. Jika ada hal-hal yang pantas dicurigai sebaiknya segera melaporkan kepada aparat desa adat maupun kepolisian.