Rabu, 16 Januari 2013

Ini Bukan Curhat, kawan!

Malam ini, tepat tanggal 16 januari 2013. Saya sedang membuka situs-situs mengenai gadget elektronik semacamnya. Berupaya mendapatkan sinyal internet yang terbaik, tapi yaaa mungkin memang karena malam hari jadi cukup lama begini.
Apa alasan saya membuka situs-situs mengenai hal itu?? Ya sudah pasti karena ada tujuan... IMPIAN...

Ponsel saya,jelas jaman dahulu... PC yang ada di rumah masih tipe biasa dan berlayar kuning. Derita juga, karena dampaknya merusak mata. Keuangan??? Hahaha... uang dari mana ya?? Belum ada penghasilan rutin dan tetap.
Gini nih, saya lagi bingung seberapa harga yang akan ditarik oleh para counter atas ponsel yang saya miliki ini. Bukan lain dan bukan salah, jelas sekali ponsel saya ini tidak akan sampai 1 juta. Huff melihat dari website yang saya kunjungi yang beralamat tokobagus.com dan situshp.com jelas sekali ponsel saya ini berada pada deretan terbawah. Belum lagi, saya mengeceng ponsel-ponsel yang saya idamkan itu.
Ahhhh.... Terbawa angan-angan... Terbawa mimpi...
Tapi!!!! Saya berkonsultasi dengan beberapa kerabat dekat saya. Jika digambarkan dalam dialog, seperti ini.
"Haduhh, ponselku ini sudah sekarat. Baru juga dicharge sekali ditelepon langsung battery low. Inginnya sih beli baru"
"Yaaa beli aja lagi, minta aja pada orang tuamu. Pasti dikasih" salah satu kerabatku menjawab.
"Eitsss emangnya bapak saya ini orang berada yaa??? Untuk hal ini mah sih bapak saya juga pikir-pikir lagi"

Di lain waktu,saya coba bertanya pada seseorang yang paling dekat denganku, sebut saja L.
"Hemmm, ponselku ini kalo terjual cuma dapet 250 ribu. Itu pun kata kakak dari seorang teman yang kebetulan memiliki counter"
"Wah,mubazir tuh. Udah jangan dijual"

Rencananya, saya akan menukar-tambahkan ponsel yang saya miliki ini dengan ponsel yang saya idamkan.
Tapi ya mau bagaimana lagi jauh dari target,punya uang darimana saya??


Dari sinilah, saya berpikir. Memang kita ini harus benar-benar bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang ini. Tak usah memaksakan diri..
dan apa yang teman saya katakan (L) itu cukup membanggakan saya.
"Udahlah,yang penting sekarang pikirannya kuliah,kerja... Nah nanti klo udah kerja kan enak punya penghasilan sendiri dan bisa beli ini dan itu."
Iya juga yaaa... Hahhh ini kan saat-saat merintis untuk menggapai impian yang paling dekat. Yaitu Ujian Nasional dan harus lulus dengan hasil yang memuaskan. Setelah itu kita kuliah dan bekerja... Dan ketika waktunya tiba, inilah kita membentuk bahtera keluarga hehheheheheh....

Yuk, kembali lagi pada IMPIAN MASA DEPAN dan tentunya harus disesuaikan..
Keep Fighting!!!!

Jumat, 03 Desember 2010

Tips Sukses Ujian

Dalam setiap ujian, entah ujian semester, mid semester ataupun UAN, pasti setiap orang ingin sukses. Termasuk kita, saya dan Anda. Tapi tidak setiap orang bersedia membayar harganya. Tidak setiap orang yang ingin sukses tersebut tahu caranya. OK well, sekarang mari kita bahas bagaimana agar kita sebagai pelajar bisa sukses dalam setiap ujian yang kita jalani.
Kuncinya adalah, setiap hal butuh persiapan. Dan berdasarkan pengalaman saya, hal inilah yang berperan sangat besar dalam kesuksesan ujian. Jadi, tipsnya untuk berhasil dalam ujian apapun adalah, bersiap-siaplah. Jadikan setiap hari sebagai persiapan. So, Anda perlu tahu kapan Anda menghadapi ujian, untuk kemudian menyusun rencana sukses Anda. Kalau bisa, ketahui tanggalnya dengan tepat. Tanyakan kepada Waka urusan Kurikulum di sekolah atau guru BK Anda. Ketepatan menentukan kemenangan.

Setelah itu, mari kita tarik dari masa depan ke masa sekarang. Dari saat ujian itu dilaksanakan hingga di saat Anda berada sekarang, Anda punya waktu berapa banyak? Catat itu. Lalu hitung dengan berapa banyak pelajaran yang Anda ingin sukses dengannya. Tempatkan hanya beberapa sebagai prioritas. Jangan menginginkan semua pelajaran mendapatkan 100. Pilih beberapa saja yang Anda benar-benar berminat (menyukainya) dan kemampuan Anda cukup baik disana. Saya lemah dalam matematika, oleh karena itu saya menargetkan pelajaran selain matematika, fisika dan kimia (ya seperti Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Biologi, Agama, Sejarah dsb.) untuk mendapat nilai maksimal. Apa itu tidak terlalu banyak? Tidak. Kebetulan di kelas IPA, porsi pelajaran selain IPA cukup sedikit, jadi perhatian saya cukup untuk pelajaran-pelajaran itu.
Lalu untuk pelajaran matematikanya gimana? Apa saya mengabaikannya? Tidak… Tapi saya menargetkan untuk ‘cukup dapatkan nilai sedikit di atas standar’. Kebetulan standar di sekolah saya sudah cukup tinggi, rata-rata >70. Jadi mendapat nilai sedikit lebih tinggi dari itu pada pelajaran-pelajaran yang bukan core competence saya, saya rasa cukup masuk akal dan memuaskan.
Kembali ke persiapan kita tadi. Sekarang Anda sudah tahu berapa waktu yang Anda punyai untuk persiapan. Maka langkah selanjutnya adalah susunlah rencana strategis Anda untuk menang. Susunlah jadwal kegiatan selama masa itu. Dan mulailah bergerak sekarang. Tidak ada waktu untuk menunggu. Tidak perlu pusing menyusun rencana sampai sempurna, karena yang akan membuatnya sempurna adalah action kita setelahnya.
Jalani hari-hari persiapan Anda ini dengan sebaik-baiknya. Terima pelajaran di kelas dengan lebih baik, karena dengan begitu, Anda akan punya lebih banyak waktu untuk belajar di rumah (karena Anda tidak perlu mengulang pelajaran di kelas). Nikmati semua proses tadi, tidak usah merasa tertekan atau terburu-buru. Jaga fokus Anda, itu yang penting.
Bagaian terpenting sudah Anda ketahui. Masih ada bagian yang lain? Ya, tentu. Jangan lupakan Yang Di Atas. Iringi persiapan Anda dengan memohon. Jadikanlah Beliau satu-satunya tumpuan Anda. Mengeluhlah, dan berharaplah hanya kepadaNya. Karena di saat usaha kita sudah tidak mampu lagi, hanya Tuhanlah yang bisa membuat kita tetap berhasil.
Selain berdoa, juga jaga kondisi fisik dan mental Anda agar tetap segar. Tidak perlu terlalu memaksa diri. Tidak perlu belajar sampai jam 2 malam, tidur 3 jam, lalu ujian. Olahraga yang cukup. Hiburan yang cukup. Usahakan semuanya tetap seimbang, sesuai porsinya.
Sekarang Anda sudah sangat kuat. Dengan usaha-usaha dan doa Anda, Anda didukung Tuhan. Apalagi yang bisa mengalahkan Anda?
Oleh karena itu, yakinlah. Hargai usaha Anda selama berbulan-bulan itu dengan tidak mencontek, ngerepek (contek buku), atau SMS teman. Itu bukan cara-cara remaja keren mendapatkan prestasi, kawan! Kita sudah bersiap, dan kita juga sudah berdoa dengan tulus. Oleh karena itu, yakinlah. Kita punya kekuatan besar untuk mengerjakan semuanya sendiri!

Minggu, 09 Mei 2010

Pentingnya Kontrol Diri

Perubahan-perubahan sosial yang cepat (rapid sosial change) sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi telah mempengaruhi perilaku, nilai-nilai moral, etika, dan gaya hidup (value sistem and way of life).

Keberadaan hawa nafsu disamping memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, juga dapat melahirkan madlarat (ketidaknyamanan, atau kekacauan dalam kehidupan, baik personal maupun sosial). Kondisi ini terjadi apabila hawa nafsu tidak dikendalikan atau dikontrol, karena memang sifat yang melekat pada hawa nafsu adalah mendorong (memprovokasi) manusia kepada keburukan atau kejahatan (dalam Psikologi Belajar Agama, 2003).

Menurut Fachrurozi (dalam Jawa Pos, 2004) kegilaan masyarakat saat ini adalah personifikasi atas kegilaan yang dialami sebagai implikasi dari modernitas, bahwa modernitas, disamping melahirkan kemajuan dalam berbagai aspek (teknologi informasi, ekonomi, politik, sosial, dan budaya), ternyata juga melahirkan kegilaan atau gangguan kejiwaan. Diharapkan setiap individu mampu mengontrol diri terhadap setiap perubahan yang terjadi.

Tindakan-tindakan tidak terkontrol sering dikaitkan dengan remaja, karena seringkali bentuk perkelahian dilakukan oleh para remaja, sehingga perkelahian antar remaja sudah menjadi fenomena yang biasa di masyarakat luas terutama di kota-kota besar, perkelahian ini biasanya dipicu oleh masalah-masalah yang sepele, seperti bersenggolan di jalan, atau saling pandang yang ditafsirkan sebagai bentuk menantang, dan biasanya berakhir dengan perkelahian, perkelahian antar remaja pada awalnya hanya melibatkan dua individu kemudian berkembang menjadi perkelahian antar kelompok.

Menurut Lewin (dalam Winarno, 2003) kondisi tersebut dikarenakan dalam kelompok terdapat sifat interdependen antar anggota dan kondisi seperti itu berpeluang menjadi konflik SARA, dikarenakan Indonesia terdiri berbagai macam suku, agama, ras, yang berbeda-beda, sehingga individu akan merasa cemas, tidak aman, dan mudah tersulut emosi bila kontrol diri individu kurang. Oleh karena itu, kontrol diri diperlukan untuk mengontrol emosi yamg berasal dari dalam dan luar individu sebagai bentuk sosialisasi yang wajar.

Menurut Drever, kontrol diri adalah kontrol atau pengendalian yang dijalankan oleh individu terhadap perasaan-perasaan, gerakan-gerakan hati, tindakan-tindakan sendiri, sedangkan Goleman (dalam Sarah, 1998) mengartikan bahwa kontrol diri sebagai kemampuan untuk menyesuaikan dan mengendalikan dengan pola sesuai dengan usia. Bander (dalam Sarah, 1998) menyatakan bahwa kontrol diri merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan tindakan yang ditandai dengan kemampuan dalam merencanakan hidup, maupun frustasi-frustasi dan mampu menahan ledakan emosi. Masa-masa remaja ditandai dengan emosi yang mudah meletup atau cenderung untuk tidak dapat mengkontrol dirinya sendiri, akan tetapi tidak semua remaja mudah tersulut emosinya atau tidak mampu untuk mengkontrol dirinya, pada remaja tertentu juga sudah matang dalam artian mampu mengkontrol setiap tindakan yang dilakukannya.